KAMU DAN DIA
Kamu sebut dia saat melihat bayanganmu didalam cermin
Dia masih hidup dan harus meneruskan hidup
Dari perasaan yang melemahkan hati dan tersembunyi
Dan langkah ini tak boleh berhenti
Kamu sebut aku saat sendiri dan tidak ada orang yang mengetahui
Aku yang malu menyebut dirinya aku dan kamu sebagai pelariannya

Your Ad Here

Summaries and Short Reviews http://www.techbux.com/?ref=widhyanty

 Konsultan hubungan masyarakat dan marketing : Widhyanty.

KAMU…DIPAGI INI DAN SETERUSNYA Pagi ini kusambut mentari… Malu-malu kuintip sinar terang mentari Aku juga malu melihat bunga-bunga itu yang selalu berseri-seri warnanya Untuk semua perjalananku yang diwarnai warna bunga-bunga Kudengarkan juga lagu ‘Kau Seputih Melati’ milik ‘Dian Pramana Putra’ Lagu itu tetap indah kudengarkan…membuatku tersenyum…membuatku menangis… Terharu…rindu…kelegaan …dan ketenangan Inginku juga memetik gitarku sendiri juga sekaligus menggesekkan biola Membawa jiwaku mengarungi luas samudra Mendaki tingginya gunung-gunung menjulang Mendatangi negri-negri impian yang jauh Bukankah hidup ini selalu indah Bukan karena masa lalu…bukan karena siapapun… Tapi aku dan kamu…bukan lagi dua tapi sebenarnya satu Tidak lagi arti setia padamu atau padaku…tapi hanya Satu Tertawalah karena keindahan sebuah syair… Tertawalah karena memang hidup ini selalu indah

KAMU DAN BUNGA-BUNGA ITU Jangan kamu petik bunga-bunga itu Jangan kamu petik walau kamu menyenanginya Biarkan bunga-bunga itu layu dan berkembang kembali ditangkainya Tak akan mengotori meja kerjamu ataupun tempat sampahmu Tak ada bunga-bunga yang ingin layu tak berguna Sedang kupu-kupu dan lebah tak menggugurkan mahkotanya Tak akan berwarna indah dunia tanpa warna bunga Tak akan ada buah dan madu bila bunga itu berguguran di tanganmu Pandanglah dan simpan indahnya...dalam hatimu

KAMU,KAMU,KAMU

KAMU…COBA LIHATLAH…

Lihatlah…masa berganti… Lihatlah…waktu terus berjalan tak berhenti… Banyak yang berubah…bunga yang kini berkembang…bukan bunga yang berkembang dulu Dan bintang-bintang tergantung dilangit memberikan aku pelajaran Keikhlasanku…bukan membuatku lupa… Tapi ikhlas ini…melepaskan dan membebaskan… Jiwaku ini menjadi ringan melayang tak terkekang Ya…aku mengerti Tuhan… Tuhan lebih mengetahui yang terbaik untukku Coba pejamkan mataku ini…dan lihatlah kedalamnya… Mimpi-mimpi yang tergantung dibintang-bintang…merasauk dalam anganku Lihatlah…kedalamnya… Mimpi-mimpiku menangkap angan-anganku…membuat bibirku tersenyum Untukku mampu membuka mataku…menatap masa depan Lihatlah…aku melihat kenyataan…mimpiku kini berada dalam kenyataan

KAMU,KAMU

KAMU…TERSEMBUNYI Jangan paksakan apapun untuknya Jangan juga mencoba melepas ataupun mencoba melupakan… Akan semakin menghantui dan mencekik hari-hari… Membayang dilangkah Biarkan saja Seperti ini lebih baik…tak satupun terlukai Apa kabarmu ? Sebelum suatu saat bila kita saling bertemu tapi tidak lagi saling mengenal Kalau semua angan dan hayalan pernah berdua kita kuasai Bila alam maya dan alam imajinasi pernah kita salami berdua Cukup membuat kita tertawa mengenangnya…terus-menerus indah Siapa yang bisa menguasai hati manusia ? Kalau jawabannya hanyalah Tuhan Siapa yang paling mengetahui yang tersimpan di hati ? Kalau jawabannya hanyalah Tuhan Pernahkah Tuhan ingin memiliki raga yang mampu membusuk…? Pastilah Tuhan tidak senista itu Siapa yang menjernihkan tatapan mata hingga isi hati kita terpancar di wajah ? Hanya Tuhan yang mampu menjawabnya

KAMU…TERHENTI Lihatlah aku yang tidak ingin menyesal diakhirnya… Lihatlah aku yang ingin mengakhiri semuanya dengan kebahagiaan Seharusnya dari dulu aku tidak boleh sangat mencintaimu… Karena bila Tuhan cemburu segalanya semakin menjauh Seharusnya aku melonggarkan rinduku pengikat cinta ini… Karena bila Tuhan merasa tersisih semuanya malah akan terburai…berantakan Seharusnya cinta ini…tak ku paksakan pada siapapun…tidak juga padamu Inilah cintaku yang berlebihan…hingga aku menjadi memuakkan Tuhan menghentikan semuanya dengan tangan kasihnya Aku yang tidak memiliki diriku sendiri…karena aku milik Tuhanku

KAMU,SIAPA Memang siapa kamu yang berani membuatku jatuh cinta ? Memang siapa kamu yang membiarkanku rindu ? Setelah kamu menjerat dalam sarang cinta… Setelah kamu menenggelamkanku kedalam lumpur rindu… Siapa kamu yang tidak mengakui telah melakukan kejahatan ini Akh…setelah perasaan ini menekan otakku untuk tidak dapat berfikir lagi Aku terpekur merenung…mengapa aku bisa sebodoh itu Siapa kamu ? Mengapa tidak kamu merayu gadis-gadis cantik yang terpampang di televisi ? Mengapa tidak kamu manjakan bidadari dalam mimpi malammu yang mengusik tidurmu ? Mengapa harus aku yang menjadikan korban cintamu ? Mestinya kamu bercermin pada hatiku yang terlanjur rapuh…untuk menguatkan Tidak habis-habisnya aku memikirkanmu…begitu teganya kamu Langkahku yang panjang ini seakan terseok-seok…memberat…memikirkan cinta Coba kamu merasakan yang aku rasakan… Hatiku luka menganga dengan isi hati yang kosong membiru Biasanya penyesalan akan datang belakangan… Namun aku ingin merasakan menyesal diawalnya… Dan tersenyum bahagia sampai selamanya